PuisiAlam - Fourtwnty Lyrics; Tenang - Empat Detik Sebelum Tidur Lyrics; Hujan - Ruang Damai Lyrics; Hujan dan Kota - Hankestra Lyrics; Suci Maksimal - Jason Ranti Lyrics; Semilir Riuh - Secangkir Senja Lyrics; Aku - Adew Habtsa (Chairil Anwar Puisi) Lyrics; Selamat Tinggal (Chairil Anwar 12 Juli 1943) - Nas Lupa Harga Diri - Secangkir ANALISISPUISI " DOA" KARYA CHAIRIL ANWAR Doa Tuhanku Dalam termenung Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di Pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Kumpulanpuisi ibu atau puisi untuk hari ibu 2018. Berikanlah surat berisi puisi dengan kata-kata mutiara selamat hari ibu untuk ibunda 22 Desembember Selasa, 23 November 2021 Disini Chairil telah menjelma si "aku". Walaupun raganya telah tiada, tapi dia ingin karyanya tetap hidup selamanya Sigodang Pos. Doa kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namaMu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku pNXU. - Puisi "Doa" disusun oleh Chairil Anwar. Puisi ini mengusung tema religius filosofis atau ketuhanan. Selain "Doa", beberapa karya Chairil Anwar yang terkenal lainnya adalah "Aku", "Sendiri", "Sia-sia", dan "Tak Sepadan".Isi dan makna puisi "Doa" karya Chairil Anwar Dikutip dari buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas 2020 oleh Suprianto, berikut isi puisi "Doa" Chairil Anwar TuhankuDalam termanguAku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruhCaya-Mu panas suciTinggal kerlip lilin di kelam sunyi TuhankuAku hilang bentukRemuk TuhankuAku mengembara di negeri asing TuhankuDi pintu-Mu aku mengetukAku tidak bisa berpaling Baca juga Makna Puisi Sajak Kecil Tentang Cinta karya Sapardi Djoko Damono Makna puisi "Doa" adalah ketakwaan manusia terhadap Tuhan sebagai sang pencipta. Hal ini terlihat dalam kalimat Yang bersajak aaa karena di dalam puisi Chairil Anwar yang berjudul Selamat Tinggal ini setiap bait memiliki tiga baris. Analisis semiotika puisi selamat tinggal karya chairil anwar Chairil anwars Selamat Tinggal poem has elements of a beautiful sound produced in the reading and C hairil A nwars poem is also full of figurative language that is typical of C hairil A nwar. Hari Puisi Indonesia 2020 Kota Bogor Puisi Indonesia Beberapa kumpulan puisi karya Chairil Anwar yang berhasil diterbitkan yaitu Deru Campur Debu 1949 Aku Ini Binatang puisi selamat tinggal chairil anwar. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui makna atau pesan yang terkandung dalam puisi Selamat Tinggal karya Chairil Anwar. Sedangkan karya-karya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing di antaranya Sharp gravel Indonesian poems 1960 Chairil Anwar. Akan menganalisis makna yang terkandung dalam puisi Selamat Tinggal karya Chairil Anwar. Inilah yang jadi tema puisi selamt tinggal perpisahan paling sedih yang diupdate pada kesempatan ini. Ide Utama Puisi Aku Berada Kembali Karya Chairil Anwar. Salah satu karya sang sastrawan adalah puisi berjudul Doa sebuah puisi religius yang syarat makna dan kebesaran. Selamat Tinggal Karya Chairil Anwar Sepenuhnya 2020-04-07T1419000700 50 stars based on 35 reviews Selamat Tinggal Perempuan. Bagaimana alur cerita dari puisi. Berikut makna puisi Aku Berkaca karya Chairil Anwar. Penelitian diharapkan dapat memberikan. Maksud dari puisi derai-derai cemara karya Chairil Anwar ini adalah kesadaran akan perjalanan hidup yang selalu akan berakhir dan tak dapat dipungkiri bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati hanya menunggu waktu nya tiba. Kumpulan puisi selamat tinggal perpisahan paling sedih. Ini muka penuh luka siapa punya. Selected Poems 1963 The Complete Poems of Chairil Anwar. Pada artikel ini saya akan menganalisis dua buah puisi terkenal yaiu puisi Chairil Anwar yang berjudul Selamat Tinggal dan puisi oleh Kahlil Gibran yang berjudul Perpisahan Sabahat. Koleksi sajak 1942-1949 1986 Derai-derai Cemara 1998 dan sebagainya. Meskipun kini keberadaannya sudah tidak ada lagi namun karya-karyanya akan selalu dikenang. Puisi beliau sangat indah memiliki makna yang mendalam juga tentunya. Seorang sastrawan muda yang melahirkan banyak karya-karya yang melegenda. Tema puisi chairil anwar selamat tinggal Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama rima dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Wajah penuh luka disini adalah sebuah kiasan untuk wajah yang penuh dengan dosa. Chairil Anwar merupakan penyair berdarah Minangkabau yang menjadi salah satu pelopor Angkatan 45 dan puisi. Dan pola sajak akhiran bait ke-1 2 3 dan 4. Selamat Tinggal adalah salah satu puisi karya Chairil Anwar yang tidak bisa kupahami. Setelah saya membaca dan mengerti dua puisi tersebut saya menemukan beberapa hal yang membuat dua puisi tersebut berbeda. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika berpisah dengan orang-orang yang berarti dalam kehidupan lalu harus mengucapkan selamat tinggal sebagai kata ucapan mengiring kepergiannya. Kemahirannya dalam menuliskan puisi-puisi membuat puisinya tetap hidup dan tidak termakan oleh zaman. Aku berkaca Ini muka penuh luka Siapa punya. Puisi Chairil Anwar Doa Siapa yang tidak kenal dengan Chairil Anwar. Kudengar seru menderu - dalam hatiku. Puisi Chairil Anwar adalah sebuah puisi yang dicari para fans dari beliau. Ini bercerita tentang seseorang yang melihat wajahnya seakan berbeda. Ini muka penuh luka Siapa punya. Dari berbagai macam puisi Chairil Anwar di atas semuanya sangat menyentuh hati. Di benakku susunan kata-katanya tidak runtut. Puisi selamat tinggal karya chairil anwar Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama rima dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Setiap si pengarang ingin bertanya memerintah meninggikan atau menaikan suatu nada bunyi banyak sekali memberikan tanda baca titk tanda seru dan tanda tanya. Dirinya yang dulu berbeda dengan dirinya yang sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa Chairil Anwar memang seorang pesohor sastra Indonesia yang sangat terkenal. Kalau bagi yang belum tahu siapa itu Chairil Anwar mungkin kami akan memberikan sedikit cerita mengenai beliau yang super keren. Ide utama dari puisi ini adalah menggambarkan bagaimana modernisasi dan perkembangan teknologi berdampak kepada rakyat Indonesia khususnya untuk warga-warga yang tinggal di pesisir pantai dan bermata pencaharian sebagai nelayan dan juga sebagai kritik kepada pemerintah bahwa kemerdekaan yang dimiliki. Eka Dewi Kirani Edukasi Sunday, 28 May 2023, 1430 WIB Gambar dari Pinterest Chairil Anwar adalah salah satu penyair Indonesia terkenal yang telah memberikan kontribusi besar terhadap sastra Indonesia. Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Ayahnya seorang pegawai perkebunan yang berasal dari Minangkabau, sedangkan ibunya seorang perempuan keturunan Arab. Karya puisinya mengungkapkan berbagai makna kehidupan yang dapat diinterpretasikan oleh pembacanya. Berikut adalah beberapa puisi Chairil Anwar yang dapat membongkar makna kehidupan 1. "Aku" Makna puisi ini mengajarkan tentang perjuangan seseorang untuk menemukan identitasnya dalam hidup. Dalam puisi ini, Chairil Anwar mengekspresikan kesepian dan kebingungan dalam mencari jati diri. Makna kehidupan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa identitas diri adalah hal yang sangat penting dalam hidup dan harus dihargai. 2. "Krawang-Bekasi" Makna puisi menggambarkan keindahan alam yang disajikan di sepanjang jalur kereta api dari Krawang ke Bekasi. Puisi ini menunjukkan bahwa keindahan alam dapat memberikan kebahagiaan dan inspirasi dalam hidup. Makna kehidupan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa kita harus menghargai dan menjaga alam karena itu dapat memberikan keindahan dan kebahagiaan bagi kita. 3. "Perjalanan" Puisi ini menggambarkan sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan kegelapan dan kebingungan. Puisi ini menunjukkan bahwa hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi kita harus terus berusaha dan tidak menyerah. Makna kehidupan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa kita harus terus mencari makna dan tujuan hidup kita, bahkan dalam situasi yang paling sulit. 4. "Di Atas Angin" Puisi ini menggambarkan kebebasan dan semangat untuk mengejar impian. Puisi ini menunjukkan bahwa hidup adalah tentang mengejar impian dan tidak terhalang oleh batasan-batasan yang ada di sekitar kita. Makna kehidupan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa kita harus mengikuti impian kita dan tidak terhalang oleh batasan-batasan yang ada di sekitar kita. 5. "Aku ini Binatang Jalang" Puisi ini menggambarkan sifat-sifat manusia yang tidak sempurna dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Puisi ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki sisi gelap dalam diri kita dan bahwa kita harus menerima kekurangan kita sendiri dan kekurangan orang lain. Makna kehidupan yang dapat dipetik dari puisi ini adalah bahwa kita harus menerima dan menghargai keberagaman yang ada di dalam diri kita dan di sekitar kita. 6. Nisan Makna puisi ini mengajarkan kita tentang arti kehidupan dan kematian. Chairil Anwar menggambarkan kesedihan yang mendalam karena kehilangan seseorang yang dicintai, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa kematian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan kita harus menerima kenyataan ini. Meskipun kita kehilangan orang yang dicintai, kita masih memiliki kenangan indah bersama mereka yang dapat memberikan kekuatan dan harapan untuk melanjutkan hidup. Puisi ini mengajak kita untuk menghargai waktu yang kita miliki di dunia ini dan terus hidup meskipun orang yang kita cintai sudah pergi. 7. Penghidupan Makna puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan dan mengisi setiap momen hidup dengan pengalaman yang berarti. Kehidupan memiliki banyak keindahan dan tantangan yang harus kita hadapi dengan semangat dan keberanian. Kita harus selalu berusaha untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan menjadikan hidup kita memiliki makna yang dalam. 8. Kesabaran Makna puisi ini mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan kesabaran, keteguhan, pengharapan, ketenangan, kesederhanaan, dan rendah hati. Dalam hidup, kita harus siap menghadapi setiap masalah dan tantangan yang dihadapi dengan penuh kesabaran dan keberanian. Puisi-puisi Chairil Anwar selalu menjadi bahan pembicaraan dan pengkajian dalam dunia sastra Indonesia. Karya-karyanya yang penuh dengan makna dan kesan telah membawa perubahan signifikan dalam perkembangan puisi modern di Indonesia. Tidak hanya itu, puisi-puisi Chairil Anwar juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis dan penyair muda Indonesia. Dalam puisi-puisinya, Chairil Anwar mengungkapkan makna kehidupan yang beragam. Terlepas dari karya-karya terkenalnya yang banyak membahas tentang kesedihan dan kematian, puisi-puisi Chairil Anwar juga memberikan gambaran tentang makna kehidupan yang sebenarnya. sastra bahasa puisi chairil anwar edukasi Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Edukasi Terpopuler Tulisan Terpilih Semasa hidupnya, Chairil Anwar telah banyak menulis puisi. Karya puisi Chairil Anwar tersebut telah melegenda dan menjadi inspirasi para penyair setelahnya. Artikel ini akan menjelaskan 25 puisi karya Chairil Anwar yang populer, inspiratif, dan bermakna. Selain itu, tentu saja dilengkapi dengan penjelasan makna setiap puisinya. Yuk, simak selengkapnya sekarang! Daftar ISI25 Puisi Chairil Anwar Beserta Penjelasan Maknanya1. Puisi Aku2. Puisi Penghidupan3. Puisi Sia-Sia 4. Puisi Di Mesjid5. Puisi Sendiri6. Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan 7. Puisi Suara Malam8. Puisi Selamat Tinggal9. Puisi Ajakan10. Puisi yang Terampas dan yang Terputus11. Puisi Chairil Anwar Lagu Biasa 12. Puisi Dendam13. Puisi Taman 14. Puisi Sajak Putih15. Puisi Doa16. Puisi Cintaku Jauh di Pulau 17. Puisi Kesabaran18. Puisi Nisan 19. Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku 20. Puisi Hukum21. Puisi Cerita 22. Puisi Rumahku 23. Puisi Merdeka24. Puisi Pelarian25. Puisi Prajurit Jaga MalamMana Puisi Karya Chairil Anwar Favoritmu? 25 Puisi Chairil Anwar Beserta Penjelasan Maknanya Berikut 25 puisi karya Chairil Anwar beserta penjelasan makna atau arti setiap puisinya, yaitu 1. Puisi Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi. Penjelasan Puisi yang berjudul Aku ini adalah salah satu puisi Chairil Anwar yang legendaris dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, tidak hanya bagi para penikmat karya sastra. Puisi tersebut mengandung tema perjuangan. Si Aku Lirik mengibaratkan dirinya sebagai “binatang jalang”. Binatang jalang dimaknai sebagai orang yang keras serta tidak mudah dikekang apalagi diperintah. Selanjutnya, pada larik “dari kumpulannya terbuang” menjelaskan bahwa Si Aku menganggap dirinya berbeda dan terbuang atau tidak diakui kehadirannya. Meski demikian, Si Aku tetap berjuang dan tidak peduli dengan pendapat orang lain mengenai dirinya. Si Aku mengatakan, dia akan terus berjuang walau mengalami penderitaan dalam prosesnya. 2. Puisi Penghidupan Penghidupan Lautan maha dalam Mukul dentur selama Nguji tenaga pematang kita Mukul dentur selama Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahagia Kecil setumpuk Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk Penjelasan Puisi yang berjudul Penghidupan menggambarkan bahwa kehidupan yang dialami oleh manusia itu lebih dari cukup. Maksudnya, segala sesuatu yang manusia butuhkan sudah tersedia. Hal ini termuat dalam larik “lautan maha dalam”. Namun, ternyata kondisi itu tidak lantas membuat manusia bahagia. Selalu muncul “dentur” yang bisa dimaknai sebagai tiruan bunyi letusan kecil. Dalam hal ini, bunyi letusan kecil itu bisa berupa sifat iri, serakah, sombong, dan lain sebagainya. Penyakit hati tersebut telah merusak kebahagian yang sebenarnya bisa dirasakan oleh manusia, yaitu bisa dilihat dalam larik “Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahagia”. Namun rupanya, kesombongan dan keserakahan tersebut hanya membawa malapetaka. Harta, jabatan, dan kekuasaan misalnya, yang manusia lindungi mati-matian ternyata tidak memberikan banyak kebahagiaan. Hanya sia-sia belaka. 3. Puisi Sia-Sia Penghabisan kali itu kau datang Membawaku karangan kembang Mawar merah dan melati putih Darah dan suci Kau tebarkan depanku Serta pandang yang memastikan Untukmu. Sudah itu kita sama termangu Saling bertanya Apakah ini? Cinta? Keduanya tak mengerti. Sehari itu kita bersama. Tak hampir-menghampiri. Ah! Hatiku yang tak mau memberi Mampus kau dikoyak-koyak sepi. Penjelasan Selain puisi Chairil Anwar berjudul Aku yang melegenda, larik dalam puisi Sia-Sia juga cukup populer, yaitu “Mampus kau dikoyak-koyak sepi”. Kutipan tersebut sering digunakan untuk mengejek para jomblo yang kesepian. Ya, jika diamati puisi dengan judul Sia-Sia tersebut memiliki tema cinta. Puisi tersebut menggambarkan dua orang yang saling ragu dan tidak yakin atas apa yang dilakukannya. Apakah itu berdasarkan rasa cinta atau perasaan lainnya? Pada awal puisi disebutkan bahwa keduanya sedang bersama menghabiskan hari itu. “Kau” membawa banyak hal seperti karangan kembang mawar merah dan melati putih. Apa yang si Kau bawa tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk keutuhan cinta yang diberikan kepada si Aku. Namun ternyata, meski keduanya bersama seharian, mereka tetap ragu apakah itu cinta atau bukan. Rupanya, walau bersama tidak ada rasa cinta yang tumbuh. Oleh karena itu, si Kau tidak pernah menemui si Aku lagi. Sehingga, si Aku merasa kesepian seperti yang tertulis pada larik terakhir. 4. Puisi Di Mesjid Kuseru saja Dia Sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya Bersimbah peluh diri yang tak bisa diperkuda Ini ruang Gelanggang kami berperang. Binasa-membinasa Satu menista lain gila Penjelasan Puisi yang berjudul Di Mesjid mengandung tema religiusitas. Secara singkat, puisi tersebut menceritakan sebuah upaya untuk beribadah dan berdoa kepada Tuhan, walaupun banyak gangguan dan berbagai halangan yang menghalanginya. Kata “Dia” dalam puisi tersebut memiliki arti Tuhan. Si Aku terus berdoa dan menumpahkan segala keluh kesah serta permohonannya. Kemudian, ia merasakan kehadiran Tuhan. Selain itu, Tuhan dengan belas kasih mengabulkan doa-doanya. Sehingga, ia yakin bahwa Tuhan memiliki rasa kasih sayang yang tidak terbatas. Di samping itu, ia juga percaya kalau rasa sayang Tuhan itulah yang senantiasa menolongnya. 5. Puisi Sendiri Hidupnya tambah sepi, tambah hampa Malam apa lagi Ia memekik ngeri Dicekik kesunyian kamarnya Ia membenci. Dirinya dari segala Yang minta perempuan untuk kawannya Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu? Ah! Lemah lesu ia tersedu Ibu! Ibu! Penjelasan Puisi Chairil Anwar yang berjudul Sendiri tersebut mengisahkan sosok yang merasa kesepian karena hidup seorang diri. Kondisi tersebut terjadi karena kesalahannya sendiri di masa lalu. Akibatnya, ia menua dengan penuh kesepian. Dalam masa-masa sepi dan kesedihan tersebut, ia merindukan sosok Ibu. Namun, ia hanya bisa membenci dirinya sendiri. Nah, dalam kesakitannya ia terus memanggil sosok ibu yang dirindukan tersebut. Tetapi, ibu yang ia rindukan tidak datang. 6. Puisi Chairil Anwar Tak Sepadan Aku kira, Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasvéros. Dikutuk sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak kan apa apa Aku terpanggang tinggal rangka. Penjelasan Puisi dengan judul Tak Sepadan mengandung tema tentang cinta. Dari judulnya saja, sudah menggambarkan bahwa ada situasi dimana hanya pihak satu yang bahagia. Sedangkan, pihak yang lain merasa tidak seberuntung pihak tersebut. Kisah yang diceritakan dalam puisi tersebut sangat mengenaskan. Si Aku terus menderita karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Orang yang dicintai Si Aku tersebut telah menikah dan memiliki anak serta hidup bahagia. Sementara itu, Si Aku terus mengembara layaknya Ahasveros. Menurut beberapa sumber, Ahasveros adalah seorang Yahudi dalam cerita Injil yang dikutuk oleh Tuhan menjadi pengembara karena menolak Yesus datang ke rumahnya. Dengan mengumpamakan dirinya sebagai Ahasveros, Si Aku menganggap dirinya terus berkelana dan mengembara mencari cinta sejatinya. Tetapi, pengembaraan tersebut tidak pernah berakhir. Larik yang berbunyi “Dikutuk sumpahi Eros” menggambarkan bahwa dia layaknya Ahasveros, tetapi bukan dikutuk oleh Tuhan, melainkan Eros yang merupakan dewa cinta. Oleh karena itu, dia tidak kunjung bertemu dengan kekasih sejatinya. Setelah sadar situasi yang menimpanya, Si Aku memilih untuk menyudahi rasa cintanya kepada seseorang yang sudah menikah tersebut. Hal ini termuat dalam kutipan “Jadi baik juga kita padami. Unggunan api ini”. Unggunan api bisa dimaknai sebagai cintanya kepada sang gadis yang membara. Nah, Si Aku tahu betul bahwa situasi tersebut tidak sepadan. Ia menderita, sedangkan si gadis berbahagia bersama keluarganya. 7. Puisi Suara Malam Dunia badai dan topan Manusia mengingatkan “Kebakaran di Hutan”* Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. Barang kali ini diam kaku saja Dengan ketenangan selama bersatu Mengatasi suka dan duka Kekebalan terhadap debu dan nafsu. Berbaring tak sadar Seperti kapal pecah di dasar lautan Jemu dipukul ombak besar. Atau ini. Peleburan dalam Tiada Dan sekali akan menghadap cahaya. Ya Allah! Badanku terbakar – segala samar. Aku sudah melewati batas. Kembali? Pintu tertutup dengan keras. Penjelasan Puisi berjudul Suara Malam menggambarkan seseorang yang ingin kembali ke jalan yang benar, tetapi sudah tidak ada kesempatan. Jalan yang benar maksudnya adalah menaati perintah Tuhan dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarangnya. Ia baru menyadari perbuatan dosanya karena telah memperoleh akibatnya. Sehingga, ia ingin bertobat, tetapi sudah tidak ada harapan lagi. 8. Puisi Selamat Tinggal Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru menderu Dalam hatiku Apa hanya angin lalu? Lagi lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah..!!! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal..!!! Selamat tinggal…!! Penjelasan Puisi Chairil Anwar Selamat Tinggal menggambarkan seseorang yang ingin pergi. Sebelum memutuskan pergi, ia sempat menimbang-nimbang segala sesuatu yang dipikirkannya. Namun, pertanyaan tersebut tetap menjadi pertanyaan. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang ada tidak dikenalnya. Sehingga, ia memutuskan untuk segera pergi. 9. Puisi Ajakan Ida Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang legah lapang Mari ria lagi Tujuh belas tahun kembali Bersepeda sama gandengan Kita jalani ini jalan Ria bahagia Tak acuh apa-apa Gembira girang Biar hujan datang Kita mandi-basahkan diri Tahu pasti sebentar kering lagi. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan seseorang yang ingin mengenang masa-masa romantisnya. Ia mengajak kekasihnya yang bernama Ida untuk kembali ke masa saat mereka berusia 17 tahun yang sedang penuh cinta. 10. Puisi yang Terampas dan yang Terputus Kelam dan angin lalu mempesiang diriku, Menggigil juga ruang di mana dia yang kuingin, Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di Karet, di Karet daerahku sampai juga deru dingin Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku Penjelasan Puisi di atas mengandung tema cinta. Si Aku merasa kesepian tanpa kehadiran kekasihnya. Kemudian dia memilih untuk menunggunya di kamar, barangkali kekasihnya kembali. Sebab, banyak hal yang ingin ia ceritakan. Tetapi, dia tetap kesepian dan semua yang hal yang ingin disampaikan kepada kekasihnya berlalu begitu saja. 11. Puisi Chairil Anwar Lagu Biasa Di teras rumah makan kami kini berhadapan Baru berkenalan. Cuma berpandangan Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam Masih saja berpandangan Dalam lakon pertama Orkes meningkah dengan “Carmen” pula. Ia mengerling. Ia ketawa Dan rumput kering terus menyala Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi Darahku terhenti berlari Ketika orkes memulai “Ave Maria” Kuseret ia ke sana. Penjelasan Puisi Chairil Anwar berjudul Lagu Biasa menggambarkan kisahnya saat berkenalan dengan seseorang. Berdasarkan situasi yang dilukiskan di atas, seperti berhadapan, berpandangan, dan tertawa. Seolah keduanya saling tertarik satu sama lain. 12. Puisi Dendam Berdiri tersentak Dari mimpi aku bengis dielak Aku tegak Bulan bersinar sedikit tak nampak Tangan meraba ke bawah bantalku Keris berkarat kugenggam di hulu Bulan bersinar sedikit tak nampak Aku mencari Mendadak mati ku hendak berbekas di jari Aku mencari Diri tercerai dari hati Bulan bersinar sedikit tak tampak. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan pembalasan dendam Si Aku. Ia menggunakan keris berkarat sebagai bentuk waspada. Situasi yang dilukiskan adalah suasana yang suram, seperti termuat dalam larik “Bulan bersinar sedikit tak tampak”. 13. Puisi Taman Taman punya kita berdua Tak lebar luas, kecil saja Satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan aku cukuplah Taman kembangnya tak berpuluh warna Padang rumputnya tak berbanding permadani Halus lembut dipijak kaki. Bagi kita bukan halangan. Karena Dalam taman punya berdua Kau kembang, aku kumbang Aku kumbang, kau kembang. Kecil, penuh surya taman kita Tempat merenggut dari dunia dan nusia. Penjelasan Puisi Chairil Anwar di atas mengandung tema cinta. Pasangan tersebut tidak masalah dengan taman yang sempit, karena mereka bisa bersama. Sehingga, taman yang berukuran kecil tersebut seperti penuh “surya” dalam artian kebahagiaan. 14. Puisi Sajak Putih Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan cinta yang suci. Bahkan, puisi tersebut menyebutkan tidak ada yang bisa memisahkan keduanya kecuali maut. Sehingga, sudah jelas bahwa puisi berjudul Sajak Putih tersebut mengandung tema cinta. 15. Puisi Doa Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di Pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling. Penjelasan Puisi Chairil Anwar dengan judul Doa tersebut jelas memiliki tema ketuhanan. Si Aku berdoa dan terus mengingat perintahNya saat berada di negeri asing. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berpaling terhadap kebaikan dan kasih sayang Tuhan kepadanya. 16. Puisi Cintaku Jauh di Pulau Cintaku jauh di pulau, Gadis manis, sekarang iseng sendiri Perahu melancar, bulan memancar, Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. Angin membantu, laut tenang, tapi terasa Aku tidak akan sampai padanya. Di air yang tenang, di angin mendayu, Di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertakhta, sambil berkata “Tujukan perahu ke pangkuanku saja.” Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama kan merapuh! Mengapa ajal memanggil dulu Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! Manisku jauh di pulau, Kalau kumati, dia mati iseng sendiri. Penjelasan Sudah jelas puisi di atas mengandung tema cinta yang menggambarkan kekasihnya berada di seberang pulau. Dalam bahasa gaul, kita sering menyebutnya sebagai LDR. Namun sayangnya, penantiannya tersebut sia-sia, karena kekasihnya meninggal lebih dulu. 17. Puisi Kesabaran Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil peduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Penjelasan Puisi Chairil Anwar di atas menggambarkan bahwa kehidupan memang harus dihadapi dengan sabar. Setiap saat selalu ada orang yang menyebalkan. Oleh karena itu, dia memilih “sambil bertutup telinga” dan “menunggu reda yang mesti tiba”, yang maksudnya adalah menunggu dengan penuh kesabaran. 18. Puisi Nisan Untuk nenekanda, Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridhaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu Dan duka maha tuan bertahta. Penjelasan Puisi Nisan mengandung tema kesedihan. Si Aku kehilangan sosok nenek yang dicintainya. Sebenarnya, bukan kematian yang membuatnya teramat sedih, tetapi keridhoan dan keikhlasan sang nenek menerima hidupnya itulah yang membuatnya berduka, sebab ia merasa kagum. 19. Puisi Chairil Anwar Kawanku dan Aku Kepada Bohang, Kami jalan sama. Sudah larut Menembus kabut. Hujan mengucur badan. Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan. Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat. Siapa berkata? Kawanku hanya rangka saja Karena dera mengelucak tenaga. Dia bertanya jam berapa! Sudah larut sekali Hingga hilang segala makna Dan gerak tak punya arti. Penjelasan Puisi di atas mengisahkan persahabatan yang saling membantu satu sama lain. Amanat yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut adalah carilah teman sebanyak-banyaknya. 20. Puisi Hukum Saban sore ia lalu depan rumahku Dalam baju tebal abu-abu Seorang jerih memikul. Banyak menangkis pukul. Bungkuk jalannya – Lesu Pucat mukanya – Lesu Orang menyebut satu nama jaya Mengingat kerjanya dan jasa Melecut supaya terus ini padanya Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga Pekik di angkasa Perwira muda Pagi ini menyinar lain masa Nanti, kau dinanti-dimengerti! Penjelasan Bisa dibilang puisi Hukum di atas memiliki tema kritik sosial. Pasalnya, penyair menggambarkan hukum sebagai petugas yang memaksakan prosedur dan norma-norma. Oleh karena itu, karena hukum yang diposisikan sebagai subjek tersebut, kemudian memunculkan kekerasan dan berbagai kepentingan politik yang mengatasnamakan hukum. 21. Puisi Cerita Kepada Darmawidjaja, Di pasar baru mereka Lalu mengada-menggaya. Mengikat sudah kesal Tak tahu apa dibuat Jiwa satu teman lucu Dalam hidup, dalam tuju. Gundul diselimuti tebal Sama segala berbuat-buat. Tapi kadang pula dapat Ini renggang terus terapat. Penjelasan Puisi di atas melukiskan seseorang yang sedang bercerita kepada Darmawidjaja. Dia menceritakan kejadian yang baru saja dilihatnya di pasar tersebut. Ia merasa kesal dengan yang dilihatnya, karena seseorang yang banyak gaya. 22. Puisi Rumahku Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu. Penjelasan Puisi Chairil Anwar yang berjudul Rumahku tersebut menggambarkan dirinya yang ingin mencoba keluar dari kebiasaan, yaitu menulis puisi, tetapi tidak bisa. Rumah yang dimaksud dalam puisi di atas adalah sajak-sajak yang telah ia tulis. 23. Puisi Merdeka Aku mau bebas dari segala Merdeka Juga dari Ida Pernah Aku percaya pada sumpah dan cinta Menjadi sumsum dan darah Seharian kukunyah kumamah Sedang meradang Segala kurenggut Ikut bayang Tapi kini Hidupku terlalu tenang Selama tidak antara badai Kalah menang Ah! Jiwa yang menggapai-gapai Mengapa kalau beranjak dari sini Kucoba dalam mati. Penjelasan Puisi di atas menggambarkan sosok Chairil yang ingin merdeka. Arti merdeka dalam puisi tersebut bukan sekadar bebas dari penjajahan, tetapi juga mandiri serta tidak tergantung dengan orang lain. 24. Puisi Pelarian Pelarian I Tak tertahan lagi Remang miang sengketa di sini Dalam lari Dihempaskannya pintu keras tak berhingga. Hancur-luluh sepi seketika Dan paduan dua jiwa. II Dari kelam ke malam Tertawa-meringis malam menerimanya Ini batu baru tercampung dalam gelita “Mau apa? Rayu dan pelupa, Aku ada! Pilih saja! Bujuk dibeli? Atau sungai sunyi? Mari! Mari! Turut saja!” Tak kuasa …terengkam Ia dicengkam malam. Penjelasan Seperti judulnya, puisi Chairil Anwar di atas menggambarkan seseorang yang ingin lari dari situasi yang sedang dialaminya. Namun, kemudian ia mencoba menerimanya, meski tak kuasa dan merasa terdesak di cengkam malam. 25. Puisi Prajurit Jaga Malam Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu? Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, Bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya Kepastian Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu… Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! Penjelasan Puisi di atas menggambarkan sosok prajurit yang selalu bertugas menjalankan kewajibannya. Amanat puisi di atas adalah kita harus senantiasa rela berkorban demi menjaga keutuhan bangsa dan negara. Mana Puisi Karya Chairil Anwar Favoritmu? Itulah 25 puisi karya Chairil Anwar yang populer, inspiratif, dan bermakna disertai dengan penjelasannya. Dari puisi-puisi tersebut, mana nih yang menjadi favoritmu? Atau kamu tertarik untuk menulis puisi sendiri dan menjadi penyair terkenal seperti Chairil Anwar? Pengertian puisi Puisi sebagai salah satu jenis sastra yang merupakan pernyataan sastra yang paling utama. Segala unsur seni kesastraan mengental dalam puisi. Oleh karena itu, puisi dari dulu hingga sekarang merupakan pernyataan seni sastra yang paling diminati oleh kalangan sastrawan-sastrawan. Membaca puisi merupakan sebuah kenikmatan seni yang istimewa. Oleh karena itu, dari dulu hingga sekarang puisi selalu diciptakan orang dan selalu dibaca, pembacaan puisi diiringi dengan irama dan gerakan-gerakan untuk lebih merasakan kenikmatan seninya dan nilai kejiwaannya yang tinggi. Dari dulu hingga sekarang, puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat. Karena kemajuan masyarakat dari waktu ke waktu selalu meningkat, maka corak, sifat, dan bentuk puisi pun selalu berubah, mengikuti perkembangan selera, konsep estetika yang selalu berubah, dan kemajuan intelektual yang selalu meningkat. Karena itu, pada waktu sekarang ujud puisi semakin komleks dan semakin terasa sukar sehingga lebih menyukarkan pemahamannya. Begitu juga halnya corak dan ujud puisi indonesia moderen. Lebih-lebih hal ini disebabkan oleh hakekat puisi yang merupakan inti pernyataan yang padat itu Rachmat Djoko Pradopo, 1987. Puisi sebagai salah satu karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sedut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Sepanjang zaman puisi mengalami perubahan, perkembangan Teeuw, 198012. Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan secara berangsur-angsur evolusi selera dan perubahan konsep estetikanya Riffaterre,1978. Menurut para ahli puisi itu adalah Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Carlyle berkata puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal berkenaan dengan musik atau bunyi-bunyian. Wordsworth puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif. Auden mengemukakan puisi adalah pernyataan perasaan yang bercampur baur. Dunton berpendapat bahwa puisi itu merupakan pemikiran manusia secara kongret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detikyangpaling indah dalam hidup kita. Yang dikutip oleh Rachmat Djoko Prodopo dalam bukunya Pengkajian Puisi, 2009 6. Di samping itu, seseorang tidak akan dapat memahami puisi secara sepenuhnya tanpa mengetahui dan menyadari bahwa puisi itu karya yang mengandung seni dan keindahan, puisi juga memiliki makna tersendiri yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna. Oleh sebab itu, sebelum mengkaji aspek-aspek yang lain, perlu terlebih dahulu puisi dikaji sebagai struktur yang bermakna dan bernilai seni dan keindahan. Meskipun sampai saat ini orang tidak dapat memberikan ketentuan dan batas arti setepatnya apakah puisi itu, namun yang memahaminya perlu ketahui perkiraan sekitar pengertian puisi. Secara gerakan orang dapat mengerti apakah puisi berdasarkan konvensi wujud puisi, namun sepanjang sejarahnya wujud puisi selalu berudah seperti yang dikemukakan Riffaterre di atas. Analisis Atrata Norma Puisi sajak merupakan sebuah susunan yang komleks, maka untuk memahaminya perlu dianalisi sehingga dapat diketahui bagian-bagian serta jalinannya secara nyata Wellek dan Warren, 1968 140. Karya sastra itu tak hanya merupakan satu sistem norma. Masing-masingnorma menimbulkan lapis norma di bawahnya Rene wellek 1968151. Seorang Filsafat Polandia, di dalam bukunya Das Diterarische Kunstwerk 1931 ia menganalisis norma-norma itu sebagai berikut. Lapisan norma pertama adalah lapis bunyi/ suara Sound Stratum. Bila seseorang membaca puisi, maka yang terdengar itu adalah rangkaian bunyi yang dibatasi jeda pendek, agak panjang, dan panjang. Lapis bunyi itu menjadi dasar timbulnya lapis kedua, yaitu lapis arti. Lapis arti units of meaning berupa rangkaian fonem, suku kata, frase, dan kalimat. Semuanya itu merupakan satuan-satuan arti. Yang dikemukakan oleh Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya Pengajian Puisi, 2009 14 dan 15. Untuk lebih menjelaskan analisis strata norma tersebut maka dianalisis Puisi sajak Chairil Anwar Selamat Tinggal. SELAMAT TINGGAL Goresan PenaChairil AnwarAku berkaca Ini muka penuh Luka Siapa punya? Kudengar seru menderu ..... dalam hatiku? ..... Apa hanya angin lalu? Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta Ah.................. ?? Segala menebal, segala mengental Segala takku kenal ................ !! Selamat tinggal ................! !Kumpulan Puisi Chairil Anwar Deru Campur Debu, Cetakan kedelapan, 20105 Dari Sisi Lapis Suara Sajak tersebut berupa satuan-satua suara suara suku kata, kata, dan berangkai merupakan seluruh bunyi suarasajak itu suara frase dan suara kaliamat. Jadi, lapis bunyi dalam sajak itu iyalah semua satuan bunyi yang berdasarkan konvensi bahasa tertentu, disini bahasa indonesia. Hanya saja, dalam puisi membicarakan lapis bunyi haruslah ditujukan pada bunyi-bunyi atau pola bunyi yang bersifat “istimewa” atau khusus, yaitu yang dipergunakan untuk mendapatkan efek puitis atau nilai seni Rachmat Djoko Pradopo, 200916 Misalnya dalam bait pertama baris pertama ada asonansi peluang bunyi vokal pada deretan kata u dan a; aku berkaca’. Di baris ke dua ada aliterasi a yang berulang-ulang.... muka.... luka, siapa punya. Begitu juga dalam baris keempat ada asonansi u seru-menderu’, baris kelima dan keenam dijumpai kata hatiku-lalu’ yang asonansinya u. Dan pola sajak akhiran bait ke-1, 2, 3, dan 4 yang bersajak aaa, karena di dalam puisi Chairil Anwar yang berjudul “Selamat Tinggal” ini setiap bait memiliki tiga baris. Setiap si pengarang ingin bertanya, memerintah meninggikan atau menaikan suatu nada bunyi, banyak sekali memberikan tanda baca titk., tanda seru!, dan tanda tanya? yang berlebihan. Contoh Bait kedua baris kedua; ..... dalam hatiku? ....., Bait ketiga baris ketiga; Ah.................. ??, Bait keempat baris kedua; Segala tak kukenal ................ !!, dan Bait keempat baris ketiga; Selamat tinggal ................ !!. Banyak dijumpai tanda-tanda baca yang berlebihan. Dari Sisi Lapis Arti Satuan terkecil berupa fonem. Satuan fonem berupa suku kata dan kata. Kata bergabung menjadi kelompok kata, kalimat, alinea, bait, bab, dan seluruh cerita. Itu semua satuan arti Rachmat Djoko Pradopo, 200917. Dalam bait pertama, Aku berkaca’ berarti; Si penulis, menyadari dia harus mengoreksi diri, bahwa manusia itu memiliki kekurangan dan kelebihan, menulis mencari dimana letak kekurangannya; berteladan kepada; berkacalah kepada orang tua agar bersikap bijaksana. Pepatah mengatakan jangan bercermin kaca air yang keruh’, maksudnya adalah jangan meniru perbuatan orang yang buruk. Ini muka penuh luka siapa punya?’Si penulis bertanya-tanya muka siapa yang luka, maksud luka disini iyalah muka yang penuh dosa, seorang yang menderita, Kekurangan-kekurangan pribadi atau keburukan-keburukan. Dalam bait kedua,Kudengar seru menderu..... dalam hatiku? .....Apa hanya angin lalu?’. Si penulis bertanya-tanya di dalam hati,berita yang didengardi telinganya sepintas laluapakah benar atau hanya sepintas angin lalu saja. Dalam bait ketiga, Lagu lain pula Menggelepar tengah malam buta’ Si penulis menjadi pusing/ bingung mengdengar lagu tingkah laku atau suara-suara lain di waktu tengah malam butalarut malam apakah benar-benar berita itu terjadi. Tapi, Si penulis Pusing yang mana ingin didengarnya, apakah bisikan dalam hatinya, bisikan anging lalu yang melintas di telinganya atau lagu lain pula yang didengar di waktu tengah malam. Lalu Si penulis mengambil keputusan, Si penulis berteriak, Ah..................??. walaupun pikirannya masih bertannya-tanya. Dalam bait keempat,’Segala menebal, segala mengentalSegala takku kenal ................ !!’. Si penulis bulat mengambil keputusan tegas bahwa yang dia pikirkan “segala menebal”, maksud menebal adalah kasar dan tidak berbelas kasian. “segala mengental”, maksud mengental adalah membeku, padat, keras hati Si penulis. “Segala takku kenal................!!”. Si penulis sudah tidak memperdulikan lagi. Bahwa dia percaya apa yang ada di dalam hati kecilnya bahwa Si penulis tidak menghiraukannya takku kenal. Maka Si penulis benar-benar tekat bahwa dia meninggalkan berita atau ucapan orang lain yang bisa merugikannya. Maka Si penulis mengakhiri puisinya dengan kata “Selamat tinggal ................! !”, maksud selamat tinggal disini Si penulis percaya diri, harus sabar dan tenang mengambil keputusan suatu masalah. Harus berpikir-pikir terlebih dahulu. Di dalam gurindam dua belas pasal kesebelas bait keempat karangan Raja Ali Haji bin Tengku Haji Ahmad mengatakan “hendak marah dulukan hujah”. Maksudnya adalah orang yang suka marah darahnya selalu naik akibatnya hilang akal sehat, perbuatan jelekpun muncul. Dalam bait ini diisyaratkan untuk mendidik karakter, supaya karakter marah jangan dipelihara. Marah harus tepat sasaran. Marah adalah perbuatan tidak terpuji. Yang dikemukakanolehProf. Dr. H. Maswardi Muhammad Amin, M. Pd, dalambukunyaPendidikan karakter anak bangsa, 2011 192. Jadi, sangat tepatlah Si penulis mengambil keputusan bahwa dia ingin meninggalkan, meninggalkan bukan berarti tidak menerima kenyataan, tidak bertanggujawab, atau lari dalam permasalahan. Tetapi, Si penulis tidak mau marah melihat kenyatan, tidak tau dengan siapa si penulis ingin menghujah. Maka dari itu Si penulis mengatakan “Selamat tinggal ................! !”. NAMA INDRA KELAS MATA KULIAHSANGGAR BAHASA DOSEN PEMBIMBING Drs. Suhardi, M. Pd

makna puisi selamat tinggal chairil anwar