JAKARTA- Rute busway atau Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota yang beroperasi sejak 2004 telah terintegrasi dengan MRT Jakarta. Rute busway koridor 1 memiliki panjang 12,9 km dan di lintasannya terdapat 17 halte. Dikutip dari laman transjakarta.co.id, Kamis (26/8/2021), jalan-jalan yang dilalui bus Transjakarta koridor 1 yakni sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin,
TerminalTanjung Priok. Dari halte busway Terminal Tanjung Priok naik TransJakarta jurusan PGC turun di PGC. Keluar PGC arah Dewi Sartika, kemudian nyebrang disebrang naik Kopaja 57 Kampung Rambutan-PGC-Blok M turun di Jalan Kalibata Raya. Disitu naik Mikrolet 16 Kampung Melayu-Pasar Minggu turun di Kampus UNAS Pejaten.
RuteKe Kepulauan Derawan memiliki pesona yang indah dan menawan dengan keindahan lautan yang menakjubkan. Jika dilihat dalam gugus pulau tersebut ada juga pulau Kakaban, Maratua, dan Sangalaki yang tak kalah mempesonanya dari Derawan. Ada banyak wisatawan yang datang mengunjungi kepulauan ini demi menyaksikan keindahan alam yang
KeMonumen Nasional, yuk! Monumen Nasional sering juga dikenal oleh masyarakat luas sebagai Monas. Gampang, lho, naik bus Transjakarta ke Monas. Selain ada beberapa alternatif halte busway, ada juga banyak alternatif koridor yang melewati Monumen Nasional. Berikut pilihan halte busway dan koridor bus Transjakarta yang lewat Monas:
Jikaingin menggunakan busway, Anda bisa naik busway dari koridor 6, rute Ragunan ke Halimun. Busway dan taksi adalah transportasi yang paling direkomendasikan ke kebun binatang. Ada juga kok angkutan umum yang bisa menuju ke Ragunan yakni : Harga Tiket Masuk Galeri Nasional Indonesia Agustus 2022. Rekomendasi untuk kamu.
OKEBIMA - Mode transportasi publik, Busway Transjakarta kembali membuka rute Stasiun Manggarai - UI Depok (4B).. Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris membenarkan normalnya rute UI Depok itu.. Menurutnya, rute ke UI Depok tidak dioperasikan, dan hanya sampai Stasion Pasar Minggu untuk menekan angka
6HAg. Parcours du service leBus Non accessible aux personnes en fauteuil roulant Parcours comportant des avis Vers Grand Théâtre Inverser la direction du parcours Avis sur ce parcours
Jakarta - Cara ke Galeri Nasional bisa ditempuh dengan transportasi umum, seperti KRL Commuter Line dan MRT. Selain transportasi umum, pengunjung juga bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke Galeri Nasional adalah tempat yang memamerkan berbagai karya seni rupa, seperti lukisan, patung, seni instalasi, dan lain-lain. Berikut informasi terkait cara berkunjung ke Galeri Cara ke Galeri Nasional? Ini Lokasi dan Jam OperasionalnyaSebelum kita mengetahui cara ke Galeri Nasional, simak dulu lokasi dan jam operasional Galeri Nasional. Dilansir situs resminya, Galeri Nasional Indonesia terletak di Jl. Medan Merdeka Tim. Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110. Galeri Nasional Indonesia menyajikan dua jenis pameran, yakni pameran tetap dan pameran temporer. Waktu operasional kedua pameran itu adalahPameran Tetap- Selasa-Minggu Pukul WIB - Senin dan Hari Libur Nasional Tutup- Tiket Masuk GratisPameran Temporer- Setiap hari Pukul WIB - Hari Libur Nasional Tutup- Jam operasional bisa menyesuaikan dengan jadwal dan periode masing-masing pameran temporer yang sedang berlangsung- Tiket Masuk ke Galeri Nasional bisa ditempuh dengan transportasi umum, seperti KRL Commuter Line dan MRT. Foto GNI/IstimewaKRL Commuter Line sering digunakan masyarakat Jabodetabek untuk bepergian agar terhindar dari kemacetan. Ini cara ke Galeri Nasional naik KRL dari Stasiun Jakarta Kota- Bagi pengunjung dari Stasiun Jakarta Kota, kamu bisa naik KRL tujuan Stasiun Gondangdia- Setelah itu, kamu bisa berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 1,1 km dan waktu tempuh kurang lebih 14 menit- Kamu juga bisa naik transportasi ojek online dengan jarak kurang lebih 1,7 km dan waktu tempuh kurang lebih 5 menitNaik KRL dari Stasiun Bogor/Depok - Bagi pengunjung dari Stasiun Bogor atau Depok, kamu bisa naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Gondangdia- Setelah itu, kamu bisa berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 1,1 km dan waktu tempuh kurang lebih 14 menit- Kamu juga bisa naik transportasi ojek online dengan jarak kurang lebih 1,7 km dan waktu tempuh kurang lebih 5 menitNaik KRL dari Stasiun Bekasi- Bagi pengunjung dari Stasiun Bekasi, harus transit di Stasiun Manggarai. Setelah itu, lanjutkan perjalanan ke Stasiun Gondangdia- Sesampainya di Stasiun Gondangdia, kamu bisa berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 1,1 km dan waktu tempuh kurang lebih 14 menit- Kamu juga bisa naik transportasi ojek online dengan jarak kurang lebih 1,7 km dan waktu tempuh kurang lebih 5 menitNaik KRL dari Stasiun Tangerang- Bagi kamu yang datang dari Stasiun Tangerang, harus transit di Stasiun Duri, lalu naik kereta tujuan Stasiun Manggarai- Kemudian, naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di Stasiun Setelah itu, kamu bisa berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 1,1 km dan waktu tempuh kurang lebih 14 menit- Kamu juga bisa naik transportasi ojek online dengan jarak kurang lebih 1,7 km dan waktu tempuh kurang lebih 5 ke Galeri Nasional Naik MRTSelain naik KRL Commuter Line, MRT juga bisa dijadikan alternatif untuk berkunjung ke Galeri Nasional. Berikut rute MRT, lalu turun di Stasiun Bundaran HIKemudian, kamu bisa naik transportasi ojek online dengan jarak kurang lebih 3,4 km dan waktu tempuh kurang lebih 10 menit. kny/imk
Top menu Accueil Corporatif Ce lien vous fera changer de site. Médias Ce lien vous fera changer de site. Mon profil VIA Aide Contactez-nous Accessibilité Autres langues VIA Rail Canada logo Video ASL Fil d'Ariane Accueil / Rocheuses et Pacifique - Gares Début du contenu principal. Trouvez une gare
Goresan Perjuangan Bangsa di Galeri Nasional Mengisi weekend kali ini, Travelista mau piknik ke Galeri Nasional Indonesia Galnas yang terletak di Konengsplein Cost nomor 4 yang sekarang disebut dengan jalan Medan Merdeka Timur No14 Jakarta Pusat. Untuk menuju ke Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat naik busway rute 2 jurusan Harmoni - Pulogadung, rute 2A jurusan Bunderan Senayan – Pulogadung dan rute 2C Monas – PRJ. Dari semua rute tersebut Sobat Piknik dapat turun di halte Gambir 2 dan diteruskan berjalan kaki sekitar 200 meter ke Galeri Nasional atau Sobat Piknik dapat naik busway rute 6H jurusan Lebak Bulus – Senen turun di halte Gambir 1 dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter ke Galeri Nasional atau juga Sobat Piknik yang dari luar kota dapat menggunakan kereta jarak jauh dan menengah, turun di Stasiun Gambir lalu berjalan kaki sekitar 400 meter ke Galeri Nasional. Yuk, kita menyusuri trotoar sekitar Gambir dan menyebrangi jalan Merdeka Timur untuk menuju Galeri Nasional yang buka setiap hari kecuali hari senin dan hari libur nasional dengan jam operasional dari jam 0900 – WIB. Memasuki halaman Galeri Nasional, Sobat Piknik akan disambut sebuah patung ruang terbuka penanda baru galeri nasional Indonesia yang diresmikan oleh menteri kebudayaan dan pariwisata Ir Jero Wacik pada 21 mei 2008. Dengan design yang khas, membuat patung ini dijadikan icon Galeri Nasional yang selalu setia menanti Sobat Piknik untuk berkunjung ke sini. Selain itu juga terdapat lukisan 3D yang mungkin jarang Sobat Piknik ketahui. Galeri Nasional menempati gedung yang dibangun oleh Van Rijk pada tahun 1817 dengan material yang diambil dari bekas Kasteel Batavia. Gedung ini juga sempat dijadikan sekolah dan asrama Yayasan Kristen Carpentier Alting Stitching CAS pada tahun 1900 - 1955 yang kemudian diambil alih oleh Yayasan Raden Saleh dan diserahkan kepada Depdikbud pada tahun 1962 untuk dijadikan gedung pameran seni rupa Depdikbud pada tahun 1987 hingga saat ini. Sebelum memasuki ruang pamer Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat mengelilingi bagian luar gedung untuk menemukan beberapa spot menarik untuk diabadikan lensa kamera seperti karya mural yang ada ditembok salah satu sudut bangunan galeri. Puas mencari beberapa spot foto menarik yang ada di halaman Galeri Nasional, kini saatnya Travelista memasuki bangunan galari untuk menikmati karya seni rupa yang disimpan di dalamnya. Oya Sobat Piknik, untuk masuk ke Galeri Nasional Indonesia ini tidak dikenakan biaya. Tetapi ada beberapa syarat yang harus Sobat Piknik penuhi untuk mendapatkan izin masuk ke dalam galeri yaitu dilarang membawa makan minum, melepas topi, melepas jaket tebal, dilarang berfoto terlalu dekat dengan koleksi geleri dan memfoto menggunakan blitz. Selain itu, terdapat CCTV dipasang di setiap sudut ruang dan patroli Security. Hal tersebut dilakukan untuk memproteksi semua koleksi galeri yang ada dari ulah tangan yang tidak bertanggug jawab. Patut kita apresiasi ya Sobat Piknik ! Karena koleksi yang disimpan di sini memiliki nilai seni yang tinggi. Di galeri nasional terdapat 2 ruang pamer reguler yang dapat Sobat Piknik kunjungi pada jam operasional yang Travelista sebutkan tadi. Ruang pamer pertama atau galeri satu terdapat di sebelah kiri pada saat Sobat Piknik menaiki tangga menuju lantai 2 nanti. Ruang galeri pertama, menyimpan koleksi seni rupa modern Indonesia dan internasional. Perjalanan seni rupa Indonesia sendiri dimulai sejak jaman prasejarah sekitar tahun sebelum masehi dan mulai memasuki era seni rupa modern sekitar tahun 1820an hingga tahun 1970an. Yuks Sobat Piknik, kita susuri setiap sudut yang ada di ruang pamer atau geleri satu ini. Memasuki ruang pamer pertama yaitu ruang koleksi era akademi seni rupa yang menampilkan beberapa karya populer, salah satunya lukisan cat minyak fathoming cosmos 1 karya I Nyoman Erawan tahun 1958, the flare up of reformasi karya Hening Purnamawati tahun 1960 dan patung solideritas karya Dolorosa Sagala. Beranjak ke ruang pamer selanjutnya yaitu ruang koleksi era kependudukan jepang, kemerdekaan Indonesia dan era sanggar sekitar tahun 1942 – 1949 yang menampilkan beberapa koleksi lukisan di antaranya wanita menanti karya Sudarso dan istriku karya Dullah. Beranjak ruang koleksi selanjutnya yaitu mooi indie dan persagi yang memajang karya maestro lukis Basoeki Abdullah dengan judul Merapi gelora yang tak kunjung padam. Serta ruang koleksi maestro lukis Raden Saleh Syarif Bustaman dengan salah satu karya monumentalnya yaitu penangkapan Pangeran Diponegoro. Dan ruang pamer terakhir adalah ruang koleksi internasional yang menyimpan karya seniman mancanegara seperti Wassily Kand Insky Rusia, Hans Hartung Jerman, Victor Vassarely Hongaria, Sonia Delauney Ukraina, Pierre Saulages Parncis, Zao Wou Ki China dan karya seniman dari belahan dunia lainnya. Di ruang ini juga menampilkan karya seni rupa dengan judul couple dari seniman asal India G Ravinder Reddy. Selesai sudah Travelista menikmati koleksi seni rupa di galeri satu. Sekarang Travelista beranjak ke ruang pamer di galeri 2 yang terletak berseberangan dengan geleri 1. Galeri 2 menyimpan koleksi era gerakan seni rupa baru GSRB, gerakan ini lahir di tengah situasi politik tanah air yang tidak kondusif yaitu peristiwa malari tahun 1974 yang membatasi kebebasan berkarya di masa itu. Di ruang pamer GSRB ini Sobat Piknik dapat menikmati koleksi dari beberapa seniman di masa itu seperti the flag of red and white karya Bonyong Munni Ardhi, drawing karya Priyanto Sunarto, pedagang asongan karya Hardi, the general karya I Nyoman Nuarta juga kotak X karya Jim Supangat dan Rangkulan Narsen Afarata. Di ruang pamer GSRB ini juga menyimpan koleksi seni rupa multimedia karya Hafiz Rancajale. Seniman, Kurator dan pendiri Forum Lenteng dan Ruang Rupa Jakarta. Dan ruang terakhir yang dapat Sobat Piknik nikmati di galeri ini adalah ruang koleksi seni rupa kontemporer yang memajang karya beberapa seniman seperti the dog eats its found object karya Eddie Hara, gula dan semut karya Iriantine Karnaya, preserve vs exploit karya Anusapati, Anungga Rungga karya Agoes Jolly, born and freedom karya Heri Dono serta kehidupan 1 - 4 karya Marida Nasution. Keren - keren kan semua koleksi yang ada di Geleri Nasional Indonesia ini ? Tidak ada salahnya Sobat Piknik datang ke sini untuk menikmati karya cipta seniman – seniman Indonesia pada khususnya yang berkarya dan berjuang di setiap jamannya untuk memperoleh kemerdekaan berekspresi dan berpendapat dalam sebuah karya. Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya... Pesan moral Pahatan dan goresan mencipta sebuah benda karya yang dibuat merupakan sebuah ekspresi kebebasan. Seperti para seniman yang terus berkarya di jamanya yang tak tunduk dengan keadaan dan tekanan. Mereka terus mengekspresikan kebebasan untuk mencapai arti sebuah kemerdekaan diri, kemerdekaan negeri. Geleri Nasional adalah contoh sebuah wadah untuk memamerkan dan melestarikan berbagai karya seni rupa. Dengan tetap lestarinya karya seni rupa akan menumbuhkan daya kreatif dan apresiatif masyarakat dalam sebuah peradaban.
Rute ke Galeri Nasional Naik Kereta dari Berbagai Titik, foto Nasional ini merupakan museum seni rupa modern dan kontemporer. Di sini juga terdapat gedung yang berfungsi sebagai tempat pameran, perhelatan seni rupa Indonesia dan bahkan mancanegara. Untuk menuju ke sini kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti kereta api atau pun bus umum. Inilah rute ke Gleri Nasional naik kereta dari berbagai tentang Galeri NasionalDikutip dari Sejarah Berdirinya Galeri Nasional Indonesia, laman resmi galeri nasional Indonesia. Berdirinya Galeri Nasional Indonesia GNI ini adalah salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis bahkan sejak tahun pada akhirnya sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad Hasan waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mulai memprakarsai renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud, yang dijadikan sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang diresmikan pada tahun prakarsa Ibu Prof. Edi Sedyawati yang waktu itu menjabat sebagai Direktur Jendral Kebudayaan diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri Nasional Indonesia pada tahun 1995. Akhirnya pada tahun 1998 telah disetujui melalui surat persetujuan Menko Pegawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 34 / / 1998. Selanjutnya ditetapkan melalui Kepmendikbud dan diresmikan operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bpk. Yuwono ke Galeri Nasional Naik Kereta dari Berbagai TitikUntuk dapat sampai di Galeri Nasional Indonesia ini kamu dapat menggunakan transportasi umum yaitu kereta api. Berikut ini adalah rutenyaBagi pengunjung yang datang atau berasal dari arah Bekasi, Depok dan Bogor bisa langsung naik KRL tujuan rute Jakarta Kota. Lalu setelah itu turun di Stasiun Stasiun Gondangdia ini, kamu bisa menyambung perjalananmu dengan transportasi online. Jaraknya sekitar 2-3 kilometer. Atau kamu bisa juga naik bis Kopaja P 20 AC atau non AC arah atau rute Pasar Senen untuk turun di depan Galeri Nasional Indonesia pengunjung yang datang dari arah Tangerang, dapat naik Kereta KRL Commuter Line arah atau rute Duri untuk transit. dilanjutkan naik Kereta KRL Commuter Line arah atau rute Manggarai/Depok/Bogor/Nambo untuk turun di Stasiun Manggarai. Setelah itu juga kamu harus transit naik KRL Comutter Line arah atau rute Jakarta Kota untuk turun di Stasiun itulah rute kereta untuk menuju Galeri Nasional Indonesia dari berbagai lokasi keberangkatan. Semoga perjalanannya wisatanya lancar ya.AI
rute busway ke galeri nasional